Jumat, 28 Desember 2012

Telaah Kurikulum SMP/SMA


Nama/NIM                       : Desti Asriyani/06111005038
Semester                           : III (Tiga)
Fakultas/Prodi                  : FKIP/PPKn
Mata Kuliah                     : Telaah Kurikulum SMP/SMA
Dosen Pembimbing          : Dra. Hj. Umi Chotimah, M.Pd
Camellia, S.Pd


Read it ^_^

1.        Prinsip pengembangan kurikulum
a.       Relevansi
Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah harus memiliki kesesuaian (relevansi) sehingga kurikulum tersebut bisa bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait.
b.      Fleksibilitas
Setiap sisa memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda, lokasi sekolah berada ditengah kehidupan masyarakat yang berbeda-beda pula. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang bisa diterapkan secara lentur disesuaikan dengan karakteristik dan potensi setiap siswa, disesuaikan dengan dinamika kehidupan masyarakat.
c.       Kontinuitas
Isi program dan penerapan kurikulum disetiap lembaga pendidikan harus memberi bekal bagi setiap siswa untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilkinya secara berkesinambungan dan berkelanjutan (kontinuitas). Keberlanjutan harus terjadi secara paralel antar kelas pada satu jenjang pendidikan, keberlanjutan antar jenjang pendidikan, maupun keberlanjutan antara jenjang pendidikan dengan tugas-tugas kehidupan di masyarakat.
d.      Efisiensi dan efektivitas
Kurikulum harus memungkinkan setiap personil (sesuai dengan fungsi dan perannya) masing-masing untuk menerapkannya secara mudah dengan menggunakan biaya secara proporsional itulah Efisien. Dalam pelaksanaannya, penggunaan seluruh sumber daya kurikulum, manusia maupun finansial harus menjamin bagi tercapainya tujuan atau membawa hasil secara optimal dan itulah Efektivitas.
2.        Makna relevansi kedalam dan relevansi keluar.
  • Relevansi kedalam (internal) yaitu kesesuaian antara setiap komponen (anatomi) kurikulum yang dikembangkan (tujuan, isi, metode, evaluasi) harus saling terkait.
  • Relevansi keluar yaitu program kurikulum yang dikembangkan sekolah harus sesuai dan mampu menjawab terhadap tuntutan dan perkembangan kehidupan masyarakat dimana siswa nanati akan hidup (lokal, regional maupun global)



3.        Analisis tujuan KTSP SMP/SMA berdasarkan teori dan landasan pengembangan kurikulum.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.             Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. (Landasan Filosofis)
2.             Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi. (Landasan Psikologi)
3.             Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. (Landasan Sosial Budaya)
4.             Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfatkan teknologi informasi dan komunkasi. (Landasan IPTEK)
Selain daripada landasan dalam menganalisis tujuan KTSP SMP dan SMA diatas kami menggunakan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai penyesuaian dari keempat tujuan tersebut, teori tersebut diantaranya adalah:
1.             Zais (1976) yang mengemukakan bahwa suatu kurikulum biasanya terdiri dari komponen-komponen atau elemen-elemen yaitu:
a.      Aims, Goals and Objectives;
b.      Subject matter or content;
c.       Learning activities;
d.      Evaluation.
Dalam teorinya tersebut, Zais membagi tujuan kurikulum menjadi aims (tujuan nasional), goals (tujuan institusional) dan objectives (tujuan kurikuler/tujuan instruksional).
2.             Akta pendidikan 1996 [Peraturan-peraturan (Kurikulum Kebangsaan) Pendidikan 1997] menyatakan bahwa “Suatu program pendidikan yang termasuk kurikulum dan kegiatan yang merangkumi semua pengetahuan, kemahiran, norma, nilai, unsur kebudayaan dan kepercayaan untuk membantu perkembangan seorang murid dengan sepenuhnya dari segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk menanam dan mempertingkatkan nilai moral yang diingini dan untuk menyampaikan pengetahuan.”
3.           John Dewey (1902) manyatakan bahwa “Kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian disekolah dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan kurikulum menekankan kepentingan dan keperluan masyarakat.
4.         Rachmayanti Tihan (2007) menyatakan bahwa “Kurikulum yaitu serangkaian interaksi global yang menyediakan bahan dasar untuk mengajar yang bersifat khusus.”
Keterangan:
1.             Landasan Filosofis
Semua aspek yang terkait dengan pengelolaan program pendidikan, seperti Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus ikut terlibat, rumusan tujuan pendidikan, isi pendidikan, proses pelaksanaan dan bagaimana cara untuk mengetahui hasil yang dicapai dari program pendidikan, semuanya harus didasarkan pada hasil berpikir secara sistematis, logis dan mendalam. Pemikiran tersebut dalam filsafat disebut sebagai pemikiran radikal (radic), yaitu hasil berpikir secara mendalam sampai keakar-akarnya.
2.             Landasan Psikologi
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pertahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum.
Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.
3.             Landasan Sosial-Budaya
Pendidikan juga merupakan usaha untuk mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat dengan segala karakteristik dan kekayaan menjadi landasan dan acuan bagi pendidikan.
Dengan pendidikan diharapkan terbentuknya manusia-manusia yang lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyarakat.
4.             Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Globaliasai memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi yang telah mampu mengubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu, kurikulum seharusnya dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.



0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates