Selasa, 11 Desember 2012

Sistem Politik Indonesia

Nama: Desti Asriyani
NIM: 06111005038
Semester: II (Dua)
Mata Kuliah: Sistem Politik Indonesia
Dosen Pembimbing: Drs. Alfiandra, M.Si
Fak/Prodi: FKIP/PPKn
PT: Universitas Sriwijaya



Note : 06 February 2012
Sistem Politik

*      Suprastruktur : Yang berhubungan dengan lembaga Negara, sifatnya struktur politik kenegaraan.
Tidak ada lagi istilah tertinggi dan terendah yang ada disebut lembaga-lembaga Negara. Struktur politik kenegaraan diantaranya adalah MPR, DPR, MA, BPK, MK, Presiden dan Konstitusi.
*      Infrastruktur : Struktur politik kemasyarakatan. Contoh: partai politik, pers, tokoh politik, NGO/LSM, preasure group (kelompok pelengkap).
*      Tidak ada sistem politik itu yang benar-benar demokratis dan benar-benar otoriter di dunia, yang ada pada rentangan diantara otoriter dan demokratis.
*      Untuk menilai apakah system politik disuatu Negara menurut Arief Budiman adalah seberapa jauh rakyat dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
*      Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat / Tap. MPR tidak boleh lagi mengeluarkan ketetapan → jadi . . . UU No. 10 th.2004
ü  UUD 1945
ü  UU/Perpu
ü  PP
ü  PERPRES
ü  PERDA
*     Sebelum amandemen :           Setelah Amandemen :
MPR    →DPR                          MPR   →DPR
            →Utusan Daerah                   DPD
            →Utusan golongan
*     MK (Mahkamah Konstitusi) anggotanya 9 orang disebut hakim konstitusi yakni memproses masalah presiden. Yang terdiri atas 3 DPR, 3 MA, 3 Presiden.
*     Presiden bisa diturunkan dari masa jabatannya karena :
ü  Membhayakan Negara
ü  Melakukan perbuatan tercela , misalnya : Presiden beristri dua (subjektif)

Note : 13 February 2012
Pengertian Sistem Politik

*     Sistem adalah suatu kesseluruhan atau kesatuan secara umum, suatu kesatuan yang utuh menyeluruh.
*     Fungsi input adalah sebagai bahan mentah, bahan yang hendak diolah. Sifat input adalah ajeg (continue, terus-menerus)
*     Bagaimana suatu kesatuan atau suatu kebijakan itu diproses maka itula yang disebut system politik secara harfiah.
*     Sistem politik ialah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan, kesatuan yang dimaksudakan dapat berupa Negara atau masyarakat.
*     Menurut Gabriel A. Almond, berpendapat bahwa sistem politik merupakan organisasi melalui mana masyarakat merumuskan dan berusaha mencapai tujuan-tujuan bersama mereka.
*     A. Hooderwerf berpendapat, bahwa sistem politik adalah seluruh pendirian, kelakuan dan kedudukan, sepanjang bertujuan untuk mempengaruhi isi, terjadinya dan dampak kebijaksanaan pemerintah.
*     Menurut David Easton, sistem politik adalah keseluruhan interaksi yang melibatkan terjadinya pembagian yang diharuskan dari nilai-nilai bagi suatu masyarakat.
*     Sistem Politik adalah bagian dari sistem social yang menjalankan atau melakuakn alokasi nilai-nilai dalam bentuk keputusan-keputusan atau kebijakan-kebijakan yang alokasinya bersifat otoritatif yang dikuatkan oleh kekuasaan yang sah dan alokasinya yang otoritatif tersebut mengikat seluruh masyarakat.
*     Asumsi dasar (dasar pendapat) dalam melakukan analisis terhadap sistem politik adalah :
bahwa berfungsinya satu  bagian dalam kehidupan politik tidak akan dipahami sepenuhnya tanpa memperhatikan cara berfungsinya keseluruhan bagian-bagian itu sendiri.
*     Asumsi dasar ini dijadikan sebagai pangkal pola untuk memandang dan menganalisa kehidupan politik sebagai suatu sistem kegiatan yang saling berkaitan.
*     Sebagai suatu sistem, sistem politik memiliki cirri-ciri tertentu yaitu :
ü  Ciri-ciri identifikasi
ü  Input dan Output
*     Ciri-ciri identifikasi adalah untuk membedakan sistem politik dari sistem sosial lainnya, kita harus bisa mengidentifikasinya dengan melihat unit-unit dasar dan batasanya dengan sistem sosial lainnya.
*     Unit dasar sistem politik adalah :
ü  Segala macam tindakan-tindakan politik.
ü  Batasan-batasan sistem politik (semua tindakan yang berkaitan dengan pembuatan keputusan yang otoritatif dibuat dan dilaksanakan dalam suatu masyarakat).




Note : 20 February 2012
Input dan Output
*     Untuk tetap menjamin berlangsunya suatu sistem (termasuk sistem politik) diperlukan adanya input atau masukan secara ajeg (continues / terus-menerus). Tanpa input tidak dapat berfungsi.
*     Input adalah bahan material atau support atau energy.
*     Output adalah mengidentifikasi pekerjan yang dilakukan oleh sistem.
*     Dalam menganalisis sistem politik suatu Negara ada 5 (lima) hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:
ü  Mengidentifikasi input.
ü  Kekuatan apa yang membentuk dan merubah input.
ü  Proses yang dilalui ketika mentransformasikan input menjadi output.
ü  Kodisi-kondisi umum yang dapat memelihara proses input terus berlangsung.
ü  Melihat hubungan antara input dengan output berikutnya dalam sistem tersebut.
*     Pada sisi perilaku suatu sistem politik memang harus dipandang sebagai tanggapan terhadap struktur dan kebutuhan internalnya. Misalnya, DPR membuat UU, presiden menjalankan UU dan MA mengawasi jalannya UU.
*     Pada segi lain perilaku sistem politik merupakan tanggapan terhadap tekanan dari lingkungan tempat sistem itu bekerja. Tekanan dan tanggapan dari lingkungan itulah yang merupakan variabel dominan yang menyebabkan perubahan pada sistem (variable eksternal). Sistem perlu menanggapinya agar ia tetap dapat eksis.
*     2 (dua) jenis input sistem politik adalah :
ü  Demand (tuntutan)
ü  Support (dukungan)
*     Demand dan support berfungsi sebagai bahan mentah atau informasi yang harus dip roses olehh sistem dan sebagai energy yang dibutuhkan untuk kelangsungna hidup sistem tersebut.
*     Input = Tuntutan ????? karena kelangkaan akan sebagian besar akan hal-hal yang bernilai tinggi.
*     INGAT!!!!
Tidak semua tuntutan dapat menjadi input bagi sistem apabila : “tuntutan atau kehendak disalurkan dengan suatu usaha yang diorganisasikan secara khusus dalam masyarakat sehingga tuntutan itu berubah menjadi isu (sesuatu yang dipandang penting oleh masyarakat).
*     Dilihat dari asal atau sumbernya, tuntutan sebagi input dari sistem politik berasal dari 2 (dua) hal yaitu:
ü  Lingkungan sekitar sistem (tuntutan eksternal)
ü  Dari dalam sistem itu sendiri (tuntutan internal).
*     Tuntutan eksternal adalah suatu sistem politik di dalam lingkungan hidup secara bersama-sama dengan sistem yang lain seperti ekonomi, pandangan, struktur social, demografi dan lain-lain.
*     Setiap sistem di luar sistem politik membantu dan mempengaruhi pembentukan dan jenis tuntutan yang masuk ke dalam sistem politik. Contohnya Politik _____Budaya..
ü  Setiap anggota masyarakat bertindak dan bertingkah laku di dalam suatu kerangka budaya tertentu yang khas.
ü  Realitanya:
-          Ada kebudayaan yang menekankan segi kebutuhan ekonomi, keberhasilan ekonomi, kebebasan individu, efisiensi rasional (ex. Budaya barat).
-          Ada kebudayaan yang menekankan pemeliharaan, keharmonisan walaupun untuk mengorbankan efisiensi dan rasionalitas (ex. Budaya timur).
-          Ada budaya yang menekankan pada pencapaian kekuasaan dan prestise (ex. Jerman dan beberapa Negara barat).
*     Kita akan dapat memahami sifat tuntutan-tuntutan yang masuk sebagai input pada sistem politik bila kita dapat menelusuri secara sistematis dan intensif hubungan tuntutan tersebut dengan kebudayaan yang ada.

Note : 05 Maret 2012

Input dan Output

*     Tuntutan internal adalah tuntutan yang dating dari dalam sistem itu sendiri selain itu tuntutan internal dapat juga muncul dari situasi-situasi yang terjadi di dalam suatu sistem politok yang bertujuan untuk merubah hubungan-hubungan politis diantara anggota sebagai akibat dari ketidakpuasan atas hubungan yang terjadi selama ini. Contoh, tuntutan untuk merubah tatacara pemilihan presiden dan amandemen UUD 1945.
*     Perlu di INGAT !!!
Tuntutan internal bukanlah input yang dimasukkan kedalam sistem (seperti tuntutan eksternal), melainkan sesuatu yang muncul atau timbuk di dalam sistem itu sendiri (with input) sehingga akibat yang ditimbulkannya terhadap sistem polik lebih langsung dibandingkan dengan sistem eksternal.
*     Suatu tuntutan menjadi input yang akan diproses dalam suatu sistem politik apabila tuntutan itu sudah berubah menjadi issu politik.
*     Issue poitik adalah suatu tututan yang oleh anggota masyarakat ditanggapi dan dianggapsebagai hal yang penting untuk dibahas melalui saluran-saluran yang diakui sistem.
*     Banyak factor yang menentukan apakah suatu tuntutan akan menjadi issue politik atau tidak, antara lain:
ü  Lokasi dari pencetusnya. Ex. Berdemo di Jakarta dengan di Palembang (mengapa mahasiswa berdemo di Jakarta?)
ü  Waktu dalam mengajukan tuntutan. Ex. Jatuhnya Soeharto dijadian titik awal pemberantasan KKN.
ü  Kecakapan atau pengetahuan politik.
ü  Penguasaan saluran komunikasi politik.
ü  Sikap suasana pemikiran masyarakat.
*     Tuntutan = Dukungan
Input berupa tuntutan saja tidaklah memadai untuk keberlangsungan kerja sistem politik. Input berupa tuntutan hanyalah bahan dasar yang dipakai untuk membuat produk akhir berupa keputusan. Untuk keberlangsungan fungsinya suatu sistem olitik memerlukan energy berupa dukungan (support).
*     Dukungan terhadap sistem politik datang dari tiga aspek atau wilayah dukungan, yaitu:
ü  Komunitas politik
Suatu sistem politik akan dapat terus melangsungkan kerjanya apabila anggota-anggotanya punya suatu komitmen yang sama tentang perlunya mendorong penyelesaian perbedaan yang ada diantara mereka  secara damai melalui pembuatan keputusan yang tepat (output system).
ü  Regim (azas konstitusional atau aturan permainan)
Suatu sistem politik akan dapat melangsungkan kehidupannya atau kerjanya bila ada regim atau aturan main yang disepakati atau dipakai oleh sebagian besar anggota sistem sebagai ukuran atau menilai sah atau tidaknya anggota sistem.
ü  Pemerintah
Suatu sistem politik akan dapat bekerja bila anggota sistem bersedia mendukung suatu pemerintahan dalam bekerja.


Note: 12 Maret 2012

Kuantitas dan Ruang Lingkup Dukungan

*     Pertanyaan dasar yang perlu diajukan berkaitan dengan dukungan ini adalah “berapa banyak dukungan yang diperlukan sistem agar memilih kemampuan merubah tuntutan menjadi keputusan?”
Jawab:
Tidak ada jawaban yang sederhana dan eksak karena pada suatu kondisi lingkungan yang ikatanya longgar ex. India, dukungan yang diperlukan oleh suatu sistem agar dapat berubah tuntutan menjadi keputusan tidak perlu banyak hanya sekitar 3% politisi saja sudah bisa meloloskan tuntutan tersebut menjadi putusan.
Penyebabnya adalah sikap masa bodo anggota sistem terhadap keputusan.
Sebaliknya pada kondisi lingkungan yang ikatannya kuat ex. Perancis dukungan yang diperlukan harus cukup besar.
*     Mekanisme Dukungan
Dukungan akan didapatkan oleh suatu sistem politik melalui beberapa mekanisme atau cara yaitu:
ü  Output-Input
Output dari sistem politik adalah berwujud suatu keputusan dan kebijakan politik. Salah satu cara memperkuat ikatan antar anggota dengan sistem adalah dengan mengeluarkan keputun yang bisa memenuhi tuntutan masyarakat.
ü  Melalui sangsi/paksaan/punishment
Dalam suatu sistem politik yang otoriter dukungan terhadap sistem politik didapatkan melalui paksaan dimana dukungan yang diberikan anggotanyaakibat ketakutan akan sangsi yang akan mereka terima bila tidak mendukung.
ü  Melalui politisasi
Suatu sistem politik dapat bertahan meskipun output yang dikeluarkannya tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat dan paksaan (punishment) terhadap masyarakat yang rendah. Hal ini bisa terjadi Karena sistem politik memiliki cadangan  dukungan yang memberikan dukungan secara terus-menerus. Cadanagan dukungan diperoleh melalui apa yang disebut dengan politisasi. Melalui poitisasi masyarakat diajarkan tentang pola politik berupa standar ukuran yang sama dengan apa yang diinginkan oleh sistem politik (politisasi ini juga sering disebut dengan sosialisasi politik).
*     Diferensiasi dalam Sistem Politik
ü  Suatu sistem politik harus menjalankan pekerjaan bermacam-macam dalam waktu yang terbatas, sehingga untuk itu strukturnya harus mengenal diferensiasi atau perbedaan tugas atau pembagian tugas.
ü  Tidak ada suatu sistem politik dimana unit-unitnya mengerjakan kegiatan yang sama pada waktu yang sama.
ü  Suatu sistem politik mengenal adanya pembagian kerja dan membentuk struktur tempat berlangsungnya kegiatan tersebut.
*     Integrasi dalam Sistem Politik
ü  Adanya diferensiasi pada sistem politik merupakan potensi terjadinya disentegrasi pada sistem tersebut.
ü  Bila 2 unit atau lebih sedang melakukan suatu kegiatan yang berbeda pada waktu yang sama maka diupayakan kegiatan yang berbeda menghasilkan artikulasi (penyatuan kepentingan) yang mengarah pada kepentingan bersama.
ü  Suatu sistem politik yang berstruktur bila ingin mempertahankan eksistensinya maka syaratnya adalah “sistem tersebut harus memiliki mekanisme yang bisa mengintegrasikan atau memaksa anggota-anggotanya untuk bekerja sama walaupun dalam taraf yang minimal”.


Note: 19 Maret 2012

Model-Model atau Kerangka Sistem Politik

*     Sebenarnya pada dua titik ekstrim terdapat dua model sistem politik yaitu sistem politi yang otoriter dan sistem politik yang demokrasi. Namun, dalam pembahasan kali ini akan dibahas tiga model sistem politik yaitu:
ü  Sistem politik otokrasi tradisional;
ü  Sistem politik totaliter;
ü  Sistem politik demokrasi.
*     Berikut ini terdapat lima indikator (suatu yang menunjukkan suatu variabel/ciri-ciri/kriteria) yang membedakan ketiga sistem politik tersebut:
ü  Faktor kebaikan bersama
ü  Faktor identitas bersama
ü  Faktor hubungan kekuasaan
ü  Faktor keuangan
ü  Faktor hubungan ekonomi dan politik.
*     Faktor Kebaikan Bersama
ü  Sistem Politik Otokrasi Tradisional
-          Mengutamakan stratifiasi ekonomi, kurang menekankan persamaan
-          Kebebasan politik individu di batasi, menekankan perilaku yang menuruti kehendak penguasa
-          Mengutamakan kolektivitisme atas dasar kekerabatan daripada individualism
ü  Sistem Politik Demokrasi
-          Persamaan kesempatan politik setiap individu dijamin oleh hukum
-          Menekankan persamaan kesempatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap individu
-          Adanya ketegangan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang bersifat material dengan yang bersifat moralitas.
ü  Sistem Politik Totaliter
-          Prinsip sama rasa dalam bidang ekonomi
-          Sekularisme radikal(pemisahan yang sangat tegas biasanya tidak mengakui agama), agama digantikan ideologi yang doktriner dan eskataologis (ajaran agama dipandang sebagai sesuatu yang dirasionalkan/dijadikan sebagai ideologi)
-          Kebebasan politik individu dan hak-hak sipil untuk mengkritik penguasa tidak dijamin
-          Menekankan kemerdekaan nasional
-          Menjamin kebutuhan material, khususnya kebutuhan pokok
-          Kepentingan individu tunduk pada kehendak partai, Negara dan bangsa (kolektivisme).

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates